GARUT EXPRESS– Pemerintah Kabupaten Garut saat ini sedang berusaha keras untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih terbelakang. Meskipun telah mencatat peningkatan IPM tertinggi di Jawa Barat, Bupati Rudy Gunawan mengakui bahwa pendapatan perkapita dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masih jauh dari memuaskan.
“Satu faktor yang berhubungan dengan pendapatan perkapita atau pengeluaran perkapita dari PDRB, dan pendapatan perkapita dari PDRB kita masih jauh,” ujar Bupati Rudy Gunawan saat memimpin apel gabungan terbatas di Lapang Sekretariat Daerah (Setda) Garut pada Senin (16/10/2023).
Bupati juga menyoroti rata-rata lama sekolah di Kabupaten Garut yang masih rendah, menjadi salah satu tantangan yang belum teratasi oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Garut berkolaborasi dengan Universitas Al Ghifari untuk mencari solusi.
Rektor Universitas Al Ghifari, Prof. Didin Muhafidin, menekankan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang memungkinkan pegawai yang belum menyelesaikan pendidikan tinggi untuk mengikuti program S2 di Universitas Al Ghifari.
Sali Iskandar, Ketua Pembina Yayasan Al Ghifari, berharap bahwa pendirian dua universitas, Universitas Al Ghifari dan Universitas Sali Al Aitaam (UNISAL), di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, dapat membantu masyarakat Garut untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Mereka juga telah memberikan bantuan kuliah gratis kepada mahasiswa dari wilayah Garut Selatan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Bupati Rudy Gunawan berharap kerja sama ini dapat berlanjut, dan dengan kerja keras dan fokus, Kabupaten Garut bisa mengejar ketertinggalan IPM, menuju angka 70 pada tahun 2025.(*)