GARUT EXPRESS- Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Garut, bekerja sama erat dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia, telah sukses mengadakan Rapat Teknis Program Kerja Ekosistem Inklusi Keuangan Desa Wisata (EKIDEWI) Sindangkasih Kabupaten Garut. Acara ini berlangsung di Desa Wisata Sindangkasih, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, pada Rabu 27 September 2023.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, secara resmi membuka acara tersebut. Beliau menekankan pentingnya memperkuat aspek permodalan dan digitalisasi untuk kelompok pariwisata, terutama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Wisata Sindangkasih. Sekda Garut berpendapat bahwa masyarakat saat ini menginginkan layanan yang cepat dan akurat, dan dua konsep tersebut menjadi fokus utama dalam kegiatan ini.
Menurut Nurdin Yana, “Kenapa dua ini penting? Karena masyarakat kita hari ini, terutama yang aktif di dunia digital, menginginkan kecepatan dalam mendapatkan layanan yang tepat, tanpa merasa tertipu. Inilah yang paling penting, sehingga dua konsep ini kami dorong agar mereka dapat bergerak ke arah yang diinginkan.”
Dalam rangkaian kegiatan ini, para pemateri membahas berbagai topik, termasuk strategi untuk mempermudah akses lembaga keuangan bagi Pokdarwis. Tidak hanya pihak perbankan, namun Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut dan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (Diskop UKM) Garut juga aktif berpartisipasi untuk memberikan penguatan dalam aspek manajerial kepada Pokdarwis.
Salah satu topik krusial adalah bagaimana Pokdarwis dapat merintis dan mempermudah aksesibilitas lembaga keuangan, sehingga mereka bisa memanfaatkan jasa-jasa perbankan untuk memperkuat modal yang dimiliki.
Sekda Garut memberikan instruksi kepada para teknis pembina untuk memastikan implementasi hasil diskusi ini. Tujuannya adalah untuk mendorong pengembangan yang akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Dengan langkah ini, diharapkan aspek manajerial, infrastruktur, dan industri kreatif dapat menjadi pendorong bagi pengembangan Desa Wisata Sindangkasih.
“Demi pengembangan ini, yang pada akhirnya akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” ujar Nurdin Yana.
Beliau berharap bahwa melalui pendekatan ini, akan tercipta kontinuitas, sehingga berbagai aspek seperti manajerial, infrastruktur, dan industri kreatif dapat menjadi penguat bagi Pokdarwis dalam mengembangkan Desa Wisata Sindangkasih.
Salah satu pemateri dari Bank Indonesia, A. Fajar Setiawan, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berhenti pada diskusi semata. Bank Indonesia akan melanjutkan dengan menyelenggarakan Bimbingan Teknis sebagai tindak lanjut. Setiawan juga menjelaskan upaya Bank Indonesia dalam membina Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar dapat berkembang dan go digital, memanfaatkan e-commerce atau pasar digital untuk memasarkan produknya secara luas. Dengan demikian, UMKM yang menjadi mitra Bank Indonesia diharapkan dapat berkontribusi dalam ekspor dan menghasilkan devisa.
“Jadi UMKM yang kami bina tidak hanya berhenti dari sisi penjualan di e-commerce, tapi kami terus mendorong UMKM yang menjadi mitra binaan Bank Indonesia, menjadi UMKM yang menghasilkan devisa melalui ekspor,” tandasnya,”Nuroni.