GARUT EXPRESS – Pemerintah Kabupaten Garut telah menetapkan masa transisi dalam penanganan bencana kekeringan hingga 31 Oktober 2023, menyusul tanggap darurat di 19 kecamatan. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefulloh, mengumumkan keputusan ini pada hari Selasa, 26 September 2023.
Keputusan ini diambil setelah rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, pada Minggu, 24 September 2023, dengan kehadiran para kepala SKPD dan para camat terkait. Rapat tersebut mengesahkan bahwa tanggap darurat kedua berakhir pada 24 September dan masa transisi akan berlangsung dari 25 September hingga 31 Oktober mendatang.
Dalam upaya penanganan bencana kekeringan, Aah menjelaskan bahwa pihaknya berfokus pada penyediaan suplai air bersih sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan prioritas wilayah. Meskipun demikian, pihaknya tidak mengajukan anggaran tambahan, melainkan memanfaatkan dana yang telah tersedia.
Selain itu, BPBD Garut juga telah melakukan evaluasi terhadap penyerapan anggaran dan memastikan bahwa dana yang telah diserap mencukupi kebutuhan selama masa transisi.
Aah juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan inventarisasi sumber-sumber air bersih di berbagai lokasi dan melakukan penilaian terhadap kelayakan sumber air tersebut. Hasilnya akan diajukan kepada pimpinan daerah untuk dimasukkan dalam pergeseran anggaran APBD Perubahan atau anggaran murni tahun 2024, sehingga bencana serupa dapat terantisipasi di masa yang akan datang.
Meski menghadapi keterbatasan dalam hal armada, BPBD Garut berhasil mendistribusikan 1.175.000 liter air bersih di Kabupaten Garut selama 28 hari terakhir. Namun, kebutuhan masyarakat terhadap air bersih masih meningkat, dan beberapa wilayah mengusulkan suplai tambahan.
Sebelumnya, BPBD Garut juga telah melakukan pipanisasi di 11 lokasi di tiga kecamatan, yaitu Kadungora, Limbangan, dan Cikelet, dan pendistribusian air bersih di wilayah terdampak kekeringan masih terus berlangsung.
Pemerintah Kabupaten Garut bersama dinas teknis akan terus bekerja sama untuk mengatasi dampak kekeringan dan memastikan suplai air bersih mencukupi selama masa transisi ini berlangsung.