GARUT EXPRES– Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Garut telah memulai persiapan serius dalam menyambut Pemilu tahun 2024. Sebagai bagian dari upaya ini, mereka menggelar sejumlah kegiatan, termasuk pembinaan kelembagaan Bawaslu dan pelatihan bagi Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) se-Kabupaten Garut. Kegiatan ini melibatkan 126 peserta dan berlangsung di Ballroom Hotel Santika, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut pada Jumat 8 September 2023.
Ketua Bawaslu Kabupaten Garut, Ahmad Nurul Syahid, menekankan bahwa tujuan utama dari penguatan kelembagaan Bawaslu adalah untuk meningkatkan kapasitas Panwascam dalam mengawasi semua tahapan pemilu. Dia menggarisbawahi dinamika tinggi dalam tahapan kampanye di Garut, yang membuat pentingnya memastikan kapasitas pengawas lokal.
“Kita akan segera menghadapi tahapan pemilu, khususnya tahapan kampanye yang dinamis. Oleh karena itu, kita perlu memastikan bahwa pengawas setempat memiliki kapasitas yang memadai,” ungkapnya.
Dalam konteks pelatihan kehumasan, Panwascam diberikan materi yang bertujuan untuk memastikan setiap kegiatan Bawaslu dapat terekspos dengan baik. Hal ini bertujuan untuk memperkuat transparansi dan informasi publik seputar pemilu.
Ahmad juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta dalam pengawasan Pemilu 2024, menekankan bahwa ini adalah tanggung jawab bersama seluruh masyarakat.
“Kami selalu mengajak semua warga untuk berpartisipasi dalam pengawasan ini, agar Pemilu 2024 menjadi sebuah proses yang berintegritas dan berkualitas,” tambahnya.
Bawaslu Garut juga telah secara berkelanjutan melakukan pembinaan dan peningkatan kapasitas, baik bagi Panwascam maupun 442 Panwaslu desa dan kelurahan.
Sub Koordinator Kemitraan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut, Yanyan Agus Supianto, juga memberikan materi tentang penulisan naskah berita kehumasan untuk Bawaslu. Dalam penjelasannya, ia menekankan pentingnya akurasi, kejelasan, dan relevansi informasi dalam naskah berita kehumasan. Penulisan yang baik adalah aspek penting dalam membangun komunikasi organisasi, terutama bagi Bawaslu.
“Kualitas naskah berita sangat memengaruhi transparansi dan kepercayaan publik terhadap proses pemilihan umum,” kata Yanyan.
Selain itu, Yanyan menekankan prinsip-prinsip etika jurnalistik seperti akurasi, keadilan, dan objektivitas dalam penulisan berita. Ia juga mengingatkan agar berita yang disebarkan tidak mengandung informasi palsu atau belum terverifikasi.
Terakhir, Yanyan menyarankan untuk melakukan evaluasi terhadap respons dari masyarakat setelah berita dipublikasikan. Hal ini dapat menjadi pedoman untuk meningkatkan kualitas naskah berita di masa mendatang, sehingga informasi yang disampaikan tetap dapat diandalkan dan transparan.(*)