GARUTEXPRESS– Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Samarang, H. Herman tidak memberikan sambutan baik kepada awak media saat didatangi di sekolahnya.
Hal itu diungkapkan salah satu wartawan Mapikornews.com, Hendra saat berkunjung ke SMP Negeri 1 Samarang yang beralamat di Jl.Raya Samarang, Desa Cintarakyat, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Senin 17 Juli 2023, ingin bersilaturahmi sekaligus konfirmasi dengan kepala sekolah, namun kepala sekolah tersebut tidak menyambut dengan baik dengan beralasan sibuk sambil ngeluyur,” ucap Hendra.
“Padahal saya sudah menunggu hampir 1 jam, agar bisa mewawancari kepala sekolah tersebut, malah di abaikan setelah menunggu hampir 1 jam. Sehingga kepala sekolah H.Suherman tidak memberikan sambutan baik kepada awak media dengan beralasan sibuk sambil ngeluyur. Saya juga waktu itu sama ker sibuk,” ungkap Hendra kepada garutexpress.id, Minggu 19 Juli 2023.
Hendra mengunjungi sekolah tersebut untuk mengkomfirmasi soal adanya dugaan pungutan liar (Pungli) pada saat Pelaksanaan Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang di lakukan SMPN 1 Samarang Garut tahun 2023 ini.
Ia mengukapkan dirinya mendapatkan laporan dari orang tua siswa, bahwa SMPN 1 Samarang diduga telah melakukan Pungli. Berdasarkan laporan dari orang tua siswa yang mendaftarkan anaknya ke SMPN 1 Samarang di pungut biaya sebesar Rp.800 per siswa. Dimana uang tersebut untuk Pembayaran baju batik, kaos olahraga dan uang bangunan.
“Belum lagi biaya untuk Kelulusan siswa dan kenaikan kelas akan di kenakan biaya Rp.200 ribu per siswa,meski nya 1 kali.
Sejauh ini Hendra sudah konfirmasi hal tersebut ke pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut melalui kepala bidang (Kabid), Asep Wawan yang akrab di sebut Aswan. Seketika di konfirmasi di ruang kerjanya Aswan Mengatakan bagi kepala sekolah yang masih melakukan pungutan liar (Pungli) akan saya tindak dengan aturan kedinasan.
“Saya tidak akan segan segan untuk memecat dan menindak sesuai hukum yang berlaku di Negara kita.(*)