GARUTEXPRESS.ID – Persatuan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kabupaten Garut merintis sebuah program yang dinamakan projet respond. Kegiatan ini diinisiasi akibat lemahnya perhatian pemerintah terkait layanan ke sehatan saat menghadapi pandemi covid-19.
Direktur Eksekutif PKBI Kabupaten Garut, Ir. Denden Supresiana mengatakan, kegiatan project respond ini dilatarbelakangi lonjakan kasus covid-19 yang berimbas terhadap kolepsnya sistem pelayanan kesehatan.
“Kita tau saat pandemi Covid-19 sejumlah rumah sakit tidak bisa melayani orang sakit yang mau berobat. Atau bahkan, banyak warga yang takut ke layanan kesehatan karena takut dicovidkan,” kata Deden kepada wartawan di Fave Hotel, Selasa (19/4/2022).
Deden melanjutkan, akibat covid-19 layanan kesehatan untuk penyakit lain menjadi terabaikan. Padahal bahaya penularannya sangat berbahaya.
Ia mencontohkan seperti di Garut, di tahun 2019 jumlah pengidap virus HIV AIDS tercatat 481 orang. Sementara data terakhir di tahun 2022 jumlah kasusnya meningkat menjadi 800 orang.
“Tentunya penyakit ini tidak bisa dianggap sepele karena butuh penanggulangan khusus,” katanya.
Belum lagi penyakit Tuberkulosis (TBC) atau TB yang saat pandemi covid-19 tidak ditangani secara signifikan. Bahkan para pengidap TB enggan datang ke layanan kesehatan karena tidak mau dijadikan susfect covid-19.
Oleh sebab itu, PKBI Kabupaten Garut bersama lima kabupaten lainnya di Jawa Barat mendapat amanah menjalankan project respond. Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan layanan kesehatan gratis kepada warga Garut.
“Karena oleh pemerintah tidak terlayani akibat Covid-19. Sejak tahun 2021 kita merintis program project respond untuk layanan kesehatan secara gratis untuk warga,” akunya.
Menurutnya, PKBI selama ini lebih focus pada area kegiatan Pengendalian Penduduk melalui program program Kontrasepsi, Pencegahan dan Penanggulangan IMS, HIV AIDS, Pendampingan HKSR.
Namun saat ini, kata dia, melalui program project respond PKBI melebarkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat sipil yang rentan dan termarjinalkan akibat dampak Covid-19.
Denden mengaku, project respond ini didukung penuh oleh The Australian Government-IPPF Funding. Total anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 441.649.950. Dana sebesar itu digunakan selama tiga tahun terhitung dari Austus 2021 sampai Juni 2023.
Dalam pelaksanaannya PKBI Garut telah membuka klinik gratis di Jalan Patriot nomer 46. Selain itu ada layanan kesehatan jemput bola mendatangi rumah pasien yang sakit atau kegiatan layanan kesehatan massal.
Klinik milik PKBI Garut, kata Denden bernama klinik Aster. Tiap hari klinik ini buka untuk melayani keluhan warga yang sakit.
Di klinik ini juga, lanjut Deden disiapkan dua dokter sebagai syarat pelayanan kesehatan sebuah klinik.
“Jadi untuk warga Garut silahkan manfaatkan layanan kesehatan gratis ini di klinik Aster yang berlokasi di Jalan Patriot nomer 46 Kecamatan Tarogong Kidul,” pungkasnya. (*)

Reporter: Farhan SN
Editor: Hastama