garutexpress.id – Kembalinya Garut ke PPKM Level 3 membuat tempat wisata di Garut dan sektor perekonomian lainnya di Garut kembali tutup. Capaian vaksinasi yang masih di bawah 50 persen menjadi alasan Garut kembali ke level 3 dan berdampak pada semua sektor.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Garut, Abar Barkah mengatakan, jika Garut ingin kembali masuk ke level 2 harus ada kerja sama hingga tingkat Rukun Tetangga (RT) dalam mempercepat vaksinasi.
Termasuk menggenjot vaksinasi per hari di angka 27 ribu jika Garut ingin kembali masuk level 2 di tanggal 19 Oktober.
“Solusi yang paling mungkin dilakukan pemerintah melakukan kebijakan luar biasa salah satunya jemput bola membuka layanan umum vaksinasi tingkat Desa bahkan kalau bisa tingkat RW, atau bisa saja melakukan “door to door,” ujarnya saat diwawancarai, Kamis (7/10/2021).
Ia menjelaskan saat ini angka vaksinasi Garut untuk dosis satu baru 551.570 dari target sasaran 1.977.713 atau baru 27,9 persen dari keharusan 50 persen vaksinasi sebagai syarat kembali ke Level 2.
“Rata-rata per hari ini di Garut baru mampu maksimal di angka 6 ribu vaksinasi per hari,” ucapnya.
Namun jika pemerintah tidak mampu menyentuh vaksinasi di angka 27 ribu per hari dan hanya mampu menyuntikan 6 ribu perhari maka Garut akan masuk level 2 tahun depan.
“Nah ini sangat berdampak sekali pada sektor ekonomi, UMKM, pariwisata juga, pahitnya kita harus menunggu hingga awal tahun depan,” ucapnya.
Dibanding kabupaten atau kota lain menurutnya Garut terbilang sudah baik dalam pelaksanaan vaksinasi, tapi luas dari wilayah dan jumlah penduduk menjadi problem tersendiri.
“Kabupaten lain di Jawa Barat mayoritas sudah melakukan pemekaran daerah otonomi baru sehingga pelayanan publik seperti vaksinasi relatif bisa terkendalikan,” ungkap Abar.
Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) meminta Pemkab Garut mengeluarkan surat edaran untuk memberikan solusi terbaik agar sektor pariwisata di Garut tidak kembali terpuruk.
“Kami harap Surat Edaran Garut level 3 yang nantinya dikeluarkan oleh Pemkab melalui bupati Garut atas tindak lanjut dari keputusan Imendagri, bisa memberikan solusi terbaik jangan sampai sektor pariwisata kembali terpuruk,” ujar Sekertaris BPC PHRI Kabupaten Garut Fiki Radiansyah.
Menurutnya saat Garut berada di level 2, aktifitas hotel dan tempat wisata sudah kembali menggeliat. Namun capaian vaksinasi yang baru 27 persen membuat dampak yang sangat besar bagi semua sektor perekonomian.
“Kami tidak keberatan apabila Pemkab Garut menurunkan satgas Covid-19 untuk bersama sama mengawasi,namun dengan catatan aktivitas pariwisata jangan sampai terhenti karena akan kembali mematikan sektor ekonomi,” katanya. (*)
Reporter : Max
Editor : KE