• Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Monday, May 23, 2022
Garut Express
Advertisement
  • Beranda
  • News
    • Berita Umum
    • Luar Negeri
    • Nasional
    • Politik
  • Budpar
    • Pariwisata
    • Seni & Budaya
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Forum
    • Opini
    • Surat Pembaca
    • Satire
    • Profil
    • Reportase Khusus
    • Sindir Sampir
  • Data
  • Olahraga
  • GE Tv
  • Ototekno
    • Motor
    • Mobil
    • Gawai
    • Komputer
  • Next
    • Banyolan
    • Berita Photo
    • Cerbung
    • Cerpen
    • Kuliner
    • Kesehatan
    • Lapak Express
    • Nomor Penting
      • Hotel
      • Kantor Pos
      • Polisi
      • Puisi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Berita Umum
    • Luar Negeri
    • Nasional
    • Politik
  • Budpar
    • Pariwisata
    • Seni & Budaya
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Forum
    • Opini
    • Surat Pembaca
    • Satire
    • Profil
    • Reportase Khusus
    • Sindir Sampir
  • Data
  • Olahraga
  • GE Tv
  • Ototekno
    • Motor
    • Mobil
    • Gawai
    • Komputer
  • Next
    • Banyolan
    • Berita Photo
    • Cerbung
    • Cerpen
    • Kuliner
    • Kesehatan
    • Lapak Express
    • Nomor Penting
      • Hotel
      • Kantor Pos
      • Polisi
      • Puisi
No Result
View All Result
Garut Express
No Result
View All Result

Bangklung Kesenian Tradisional Dari Garut

Redaksi GE by Redaksi GE
October 18, 2021
in Seni & Budaya
0
Bangklung Kesenian Tradisional Dari Garut
Bagikan Berita Ini :

garutexpress.id -“Bangklung” merupakan salah satu jenis kesenian tradisonal yang bernafaskan Isalam. Bentuk kesenian ini lahir, tepatnya di daerah Babakan Garut Desa Cisero Kecamatan Cisurupan.

Sehubungan dengan penduduk di daerah itu mayoritas beragama islam, maka bentuk kesenian yang lahir pun tidak terlepas dari pengaruh keagamaan yang dianut masyarakatnya. Sehingga selain berfungsi sebagai bentuk hiburan, seni Bangklung juga di pergunakan untuk media dakwah.

Pada awalnya tersebutlah dua orang tokoh yang bernama Eyang Jangkung dan Pak Nurhiam yang berasal dari daerah Sukapura, dimana daerah tersebut memiliki bentuk kesenian yang bernama Yami Rudat, yaitu semacam tagoni dengan lagu lagu yang syairnya berisikan sanjungan dan puji-pujian Kepada Nabi Muhammad SAW, yang bersumber dari Kitab Banzanji.

Dalam penampilannya, Yami Rudat ini dilengkapi dengan tari-tarian rakyat yang gerakannya bersumber pada pecak silat. Salah seorang tokoh yang terkenal saat itu bernama Mad Amsir. Dalam perkembangannya kemudian, mereka menciptakan alat musik (waditra) baru yang mirip dengan rebana yang kemudian disebut “ terebang” terdiri dari 5 (lima) buah dan masing-masing diberi nama :

Kesatu disebut Kempring
Kedua disebut Tempas
Ketiga disebut Bangsing
Keempat disebut Indung, dan
Kelima disebut Anak.
Penampilan Kesenian Terbang diperbaharui menjadi suatu bentuk kesenian baru yang disebut “Nyalawat”, disebut demikian karena mereka menyanyikan shalawat Nabi.

Pada waktu itu terdapat 2 (dua) kelompok kesenian terebang yang masing masing beranggotakan 8 (delapan) orang, yaitu :

Kelompok pimpinana H. Ma’sum.
Kelompok pimpinana Aki Majusik.
Disamping kesenian tersebut, di daerah itu juga berkembang kesenian lain yang disebut “Angklung Badud” dengan tokohnya Aki Madsurpi dan Aki Muntasik. Waditra atau alat musiknya brupa Angklung yang terdiri dari 9 (Sembilan) buah dimainkan oleh 5 (lima) orang.

Pada era tahun 1900-an kedua jenis kesenian ini, yakni terebangan dan Anglung Badud, dalam permainannya dicoba dipadukan dan dipertunjukkan pada acara-acara, antara lain,

Upacara Ngakut Pare dan Ampih Pare (sehabis panen)
Upacara Ngaleunggeuh (ngarak anak yang akan di khitan)
Upacara ngarak Panganten
Upacara Miceun Runtah (sehabis hajatan)
Upacara Pesta Raja (menyambut tamu-tamu resmi atau pejabat)
Kegiatan di arena untuk memeriahkan permainan layang-layang.
dan ternyata mendapat sambutan yang cukup baik dari penonton dan masyarakat.

Pada sekitar tahun 1968, tepatnya tanggal 12 desember, atas kesepakatan dan mufakat dikalangan para pendukung kesenian ini serta para seniman lainnya dicetuskan nama “ Bangklung” untuk bentuk kesenian daerah/tradisional ini, yang merupakan nama gabungan dari waditra utamanya yaitu Terebang dan Angklung.

Sejak masa awal kelahiran bentuk kesenian Bangklung ini dan dalam perkembangannya kemudian telah banyak mendapatkan pembinaan dan peningkatan, baik dari pimpinan kesenian itu sendiri maupun dari instansi pemerintah terkait, diantaranya re-generasi pemain sehingga para pemainnya tidak saja yang sudah berusia lanjut tapi para remaja pun mamapu memainkannya, kemudian penambahan jumlah dan memperlengkapi Waditra, penampilan dengan pakaian yang lebih seragam dan sajian lagu-lagu baru.

Adapun alat yang digunakan dalam kesenian Bangklung terdiri dari beberapa waditra (alat music), yakni :
Terebang atau terbang yang merupakan jenis alat music pukul dengan bahan utamanya terbuat dari kayu, Rotan dan Kulit Kambing atau Domba.

Pada bentuk kesenian Bangklung, waditra bernama Terebang ini meski bentuknya sama namun terdapat 5 (lima) buah dengan bentuk dan ukuranyang berbeda serta masing-masing memiliki nama :
Terebang anak, Terebang Kempring, Terebang Tempas, Terebang Bangsing dan Terebang Indung yang berfungsi sebagai Goong.
Angklung merupakan jenis alat music yang terbuat dari bamboo serta Rotan, dengan cara membunyikan diguncangkan.

Pada kesenian Bangklung ini terdapat 9 (Sembilan) buah Angklung dengan nama dan ukurannya masing-masing:
Dua buah Angklung Ambruk, dan Empat buah Angklung Reol
Dua buah Angklung Tempas/pancer, dan satu Angklung Engklok
Tarompet atau terompet merupakan alat musik Aerophone atau waditra tiup yang terbuat dari kayu jati dan tempurung kelapa, serta mempunyai lubang 7 (tujuh) dan pada bagian ujungnya diberi lawong (kucubung) semacam pengeras suara yang berfungsi pembawa lagu.Waditra lain sebagai tambahan, yakni 3 (tiga) pasang Batok kelapa dan 2 (dua) buah Keprak terbuat dari bamboo.

Adapun jenis lagu-lagu yang dibawakan, antara lain :
Lagu Anjrong yang diselingi dengan beluk, Lagu Kacang Buncis, Lagu Ya Maola (diambil dari kitab Barzanji), dan Lagu Soleang. Pada lagu Ya Maola dan Soleang waditra yang dipergunakan hanya Terebang saja. Adapun jumlah pemain Bangklung seluruhnya 27 orang, yang masing-masing membawa alat : Terebang, Angklung, Beluk (vocal), terompet, Keprak dan seorang Bodor.

sumber:disparbud.garut


Bagikan Berita Ini :
Tags: bangklungbudayaGarut
Previous Post

Surak Ibra, Salah satu Kesenian Yang Ada di Garut

Next Post

Jabatan Kasi dan Kasubag Segera Dihapus, Begini Penjelasan Bupati

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terbaru

Tampar Muka Sendiri, Bupati Garut : Saya Nyatakan Garut Darurat Pelayanan Publik

Tampar Muka Sendiri, Bupati Garut : Saya Nyatakan Garut Darurat Pelayanan Publik

May 19, 2022
Puluhan Catin di Malangbong Ikuti Bimbingan Pra Nikah di Gedung MAN YPI Annur Karang Anyar

Puluhan Catin di Malangbong Ikuti Bimbingan Pra Nikah di Gedung MAN YPI Annur Karang Anyar

May 19, 2022
Optimalkan Pelayanan Wisatawan, BPPD Garut Sediakan “Shuttel Car” dari Stasion KAI Garut ke Hotel Tujuan

Optimalkan Pelayanan Wisatawan, BPPD Garut Sediakan “Shuttel Car” dari Stasion KAI Garut ke Hotel Tujuan

April 30, 2022

Bantu Ringankan Kebutuhan Warga, Kejari Garut Melaksanakan Bazar Sembako Murah

April 20, 2022
Gramedia Garut Menghadirkan Acara Bazar Buku dan Buka Puasa, Catat Waktu dan Tempatnya

Gramedia Garut Menghadirkan Acara Bazar Buku dan Buka Puasa, Catat Waktu dan Tempatnya

April 20, 2022
Penyaluran BLT di Desa Sarimukti Dipotong, Kades Berkilah Sudah Sesuai Imbauan Sekda Garut

Penyaluran BLT di Desa Sarimukti Dipotong, Kades Berkilah Sudah Sesuai Imbauan Sekda Garut

April 19, 2022

Layanan Kesehatan Terabaikan Akibat Covid-19, PKBI Garut Rintis “Project Respond”

April 19, 2022
Bupati Garut Lantik 139 CPNS Formasi Tahun 2021 di Lingkungan Pemkab Garut

Bupati Garut Lantik 139 CPNS Formasi Tahun 2021 di Lingkungan Pemkab Garut

April 19, 2022
PUPR Garut Targetkan H- 7 Lebaran Sudah Tidak Ada Jalan Berlubang

Ribuan Pemudik Akan Melintas ke Garut, Pekerjaan Perbaikan Jalan di Sejumlah Titik Dikebut

April 19, 2022
Bupati Garut  Segera Terbitkan Perkada Tentang THR Lebaran

Bupati Garut Segera Terbitkan Perkada Tentang THR Lebaran

April 19, 2022
Garut Express

Portal berita garutexpress.id merupakan media online yang menampilkan peristiwa seputar Kabupaten Garut secara tepat, cepat dan akurat.

Currently Playing

Berita Terbaru

  • Tampar Muka Sendiri, Bupati Garut : Saya Nyatakan Garut Darurat Pelayanan Publik
  • Puluhan Catin di Malangbong Ikuti Bimbingan Pra Nikah di Gedung MAN YPI Annur Karang Anyar
  • Optimalkan Pelayanan Wisatawan, BPPD Garut Sediakan “Shuttel Car” dari Stasion KAI Garut ke Hotel Tujuan
  • Bantu Ringankan Kebutuhan Warga, Kejari Garut Melaksanakan Bazar Sembako Murah
  • Gramedia Garut Menghadirkan Acara Bazar Buku dan Buka Puasa, Catat Waktu dan Tempatnya
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2021 Garut Express - Dari Garut Untuk Dunia by Melones Inpreneur.

No Result
View All Result

© 2021 Garut Express - Dari Garut Untuk Dunia by Melones Inpreneur.

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Please disable your adblocker or whitelist this website!

Reload the pages after disable your AdBlocker. Thanks For Your Support

Nonaktifkan adblocker Anda atau masukan situs web ini ke whitelist!

Muat ulang halaman setelah menonaktifkan AdBlocker Anda. Terima kasih atas dukungannya