garutexpress.id- Sejumlah kepala sekolah dasar (SD) di kawasan Garut selatan mengeluhkan telatnya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun ini (2021). Dampak dari dana BOS yang tak kunjung cair membuat para kepala sekolah kelimpungan.
Bagaiamnana tidak, meskipun para siswa belajar secara online, namun proses administrasi untuk biaya opersional para guru, khususnya tenaga pendidik dan kependidikan tetap harus dikeluarkan. Jika tidak dibayarkan, para pendidik dan tenaga pendidik yang berstatus sukwan atau honorer mau makan apa?
Demikian diungkapkan Eman Sulaeman ,S.Pd., salah seorang kepala sekolah dasar (SD) di kawasan Cisompet, Kabupaten Garut.
“Akibat dana BOS telat cair, kita terpaksa menggunakan dana talan dulu untuk keperluan pembayaran tenaga sukwan dan sebagian untuk membeli kebutuhan alat kantor lainnya. Jika tidak ditangin dulu oleh sekolah, kan kasihan juga. Meski belajar daring, mereka juga harus mentransfer ilmu melalui luring ke para siswa. Dana dana talang juga kita berikan untuk membantu memberikan uang transfort dan membeli kuota untuk kegiatan daring,” ungkapnya.

Diungkapkannya, meskipun di beberapa sekolah sudah terpasang WIfI, namun tetap saja untuk belajar di rumah harus menggunakan kuwota. Dan untuk pembayarannya tetap harus tiap bulan.
“Artinya pihak indihome/telkomsel tidak mau tahu, pembayarannya harus tepat waku setiap bulannya. Pembayaran Wifi tidak bisa menunggu dana BOS cair,” katanya.
Sementara itu, Eman Sulaeman ,S.Pd., dan Oman Suparman ,S.Pd., adalah di antara dari sekian kepala sekolah mengaku kesulitan sinyal ketika absen online diberlakukan. Untuk sekedar mendapatkan sinyal diakuinya harus mencari lokasi yang lebih tinggi.
“Para kepala sekolah dan guru sangat mengharapkan ke pihak terkait untuk memudahkan absen online agar segera dipenuhi fasilitas internet. Terutama di beberapa kecamatan di Garut Selatan,” ungkap Eman, yang didamingi beberapa rekan sesama kepala skolah lainnya saat antri di bank bjb unit Pameungpeuk, Rabu (3/3/2021).
Sementara Euis Syamsiah,M.Pd, salah seorang kepala sekolah lainnya mengaku, untuk dana BOS melalui giro sampai pada hari Jumat 5 Maret 2021 belum cair juga.
“Setelah dicek ke bjb (dana BOS) masih tetap belum masuk. Padahal menurut beberapa sumber yang dapat dipercaya, dana BOS katanya sudah bisa dicairkan minggu-minggu sekarang, tapi kenyataannya pada giro masih tetap belum masuk,” keluhnya. (*)
Reporter : Iwan Setiawan
Editor : KE