garutexpress.id- Berkat soliditas dan sinergita Kepala SMPN 2 Garut Dr. Budi Suhardiman, MPd., , Atin Kartinah, MPd sebagai peneliti utama, Yulisa Nurdini, MPd dan Drs. H. Eko Retnadi, MKom, sebagai anggota, Tim SMP Negeri 2 Garut, Jawa Barat berhasil menjadi salah satu penerima hibah dari Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO).
Tim SMPN 2 Garut sekaligus ditetapkan sebagai penerima hibah penelitian bagi guru dan tenaga kependidikan tahun 2021 dari SEAMEO Recfon atau organisasi para menteri pendidikan se-Asia Tenggara. Tim SMPN 2 Garut menyisihkan sejumlah peserta lain dari beberapa Negara.
Menurut Kepala SMPN 2 Garut, Budi Suhardiman, terdapat ratusan peserta dari berbagai sekolah di se-Asia Tenggara yang mengirimkan proposal ke panitia. Pada seleksi akhir dari 134 proposal yang masuk, salah satunya dari Indonesia, yakni tim SMPN 2 Garut.
“Setelah tahapan seleksi lanjutan ahirnya tim SMPN 2 Garut lolos ke lima besar dan menerima hibah,” ungkap Budi, Kamis (18/02/2021).
Menurutnya, hal ini (keberhasilan) membuktikan bahwa guru tidak hanya mampu melaksanakan tugas mengajar dan membimbing siswa, tetapi mampu melakukan penelitian.

“Guru hanya mengajar dan membimbing itu biasa, karena sudah menjadi tugasnya memang seperti itu. Tetapi kalau ada guru yang mampu meneliti, itu menjadi luar biasa karena tidak semua guru mampu melakukannya, apalagi mendapat apresiasi dari organisasi kelas dunia,” katanya.
Budi menyebutkan, pada event ini ada beberapa pilihan tema yang dilombakan yaitu; (1) praktik giji seimbang, (2) aktivitas fisik, (3) adaftasi kebiasaan baru (penerapan 3M), (4) keamanan pangan, (5) ketahanan pangan, (6) food waste reduction, (7) food sustainability dan (8) pencegahan perilaku merokok/vaping.
“Tema yang dipilih tim SMPN 2 Garut yaitu tentang keamanan pangan dengan judul penelitian Keterampilan Membuat Biodegradable Plastik dari Kulit Jeruk Garut Model PJBL di SMPN 2 Garut. Tak pernah berhenti untuk terus berprestasi,” ucapnya.
Sementara itu, Atin Kartinah selaku peneliti utama pada tim SMPN 2 Garut ini menambahkan, bahwa plastik yang dibuat dari kulit jeruk Garut sangat aman bagi lingkungan karena bisa didaur ulang lagi.
Selain itu jelas dia, ternyata kulit jeruk Garut dapat dimanfaatkan juga oleh manusia, tidak hanya isinya yang sudah terkenal ke mana-mana.
“Saat ini sedang berlangsung tahapan pembimbingan penelitian. Dan yang membanggakan pada tahapan pembimbingan, tim SMPN 2 Garut dibimbing oleh Dr. Jesus Fernandez seorang peneliti dari Jerman,” pungkasnya. (*)
Sumber : deskjabar