garutexpress.id- Dalam upaya mencegah Stunting pada anak usia dini di Garut, Dompet Dhuafa dengan program Aksi Peduli Dampak Corona Cegah Stunting melakukan pendampingan Gizi kepada BADUTA (Bayi Dua Tahun).
Pendampingan tersebut menyasar balita yang ada di Kelurahan Ciwalen, Kabupaten Garut.
Program pendampingan ini diberi nama Mozi Masagi (Mobile Gizi Makanan Sarat Gizi) yang akan launching pada hari Rabu 10 Februari 2021 di Joglo Hotel pukul 09:00 WIB.
Volunter Dompet Dhuafa Ernawati mengatakan Mozi Masagi merupakan salah satu inovasi gizi langsung kepada anak yang menderita malnutrisi.
“Nantinya para ibu yang memiliki baduta akan didampingi kader dalam pemberian nutrisi selama 14 hari, kemudian setelah 14 hari akan dievaluasi dan dilakukan pendampingan kembali,” katanya saat diwawancarai, Selasa (9/2/2021).
Ernawati menjelaskan pemberian nutrisi untuk Baduta tersebut diberikan secara gratis.
“Ya semuanya gratis beserta pendampingan dari kader,” ucapnya.
“Menu yang disajikan adalah bahan pangan local yang mudah disajikan ibu-ibu di rumah,” ujar Ernawati yang juga salah satu dosen di Stikes Karsa Husada Garut.
Kelurahan Ciwalen menjadi sasaran pertama program ini yang memiliki 187 Baduta dan memiliki status gizi yang bervariasi.
Sejauh ini telah dilakukan skrining terhadap 45 baduta terdapat kesimpulan bahwa status gizi menurut kurva WHO berdasarkan BB/ TB semuanya normal, namun berdasarkan TB/U ada 5 (11%) baduta yang masuk kategori pendek.
Disamping itu ada 13 (29%) baduta mengalami anemia dimana kadar HB di bawah 12.
Rencana kedepan program Mozi Masagi ini akan masuk ke setiap desa di seluruh Kabupaten Garut.
Inovasi gizi ini merupakan salah satu program APDC Dompet Dhuafa yang didukung dan kerjasama berbagai pihak baik dari pemerintah, Puskesmas Guntur dan Kelurahan Ciwalen, Kader Kesehatan, dan Tokoh masyarakat lain.
Selain itu APDC Dompet Dhuafa juga menggandeng salah satu Jajaka Garut yaitu Faza Fauzan sebagai salah satu Fasilitator program APDC juga Alumni Stikes Karsa Husada yang juga finalis Genre Garut, dirinya saat ini fokus pada kegiatan sosial dan kesehatan.
Peran pemuda dalam pencegahan stunting sangat diperlukan, dengan adanya perwakilan Jajaka diharapkan dapat membantu menyukseskan program ini.(*)
Penulis : Max Tolenar
Editor : Max Tolenar