garutexpress.id- Berbagai produk kuliner di kota Garut tidak henti-hentiny berinovasi. Muncul satu varian baru, kemudian muncul lagu varian berbeda dengan cita rasa menggugah selera.
Salah satunya kedai bakso milik Ali Muttaqin (42) seorang mantan pekerja media ternama di Jakarta yang kini banting stir menggeluti bidang kuliner di kawasan Sukawening, Kabupaten Garut.
Kedai bakso miliknya ia beri nama ‘Desuke,’ nama ini menurut ownernya merupakan akronim dari Desa Sukawening. Meski belum lama diproduksi, kuliner dengan cita rasa pedas menggoda ini berhasil menyita perhatian kawula muda, khususnya penggemar jajanan bakso di Garut.
Ali mengisahkan, mulanya di kedai yang dirintisnya itu hanya menjual jajanan khas Sunda, yakni cilok. Seiring berjalannya waktu, dan pelanggannya kian bertambah, kemudian kedainya memproduksi bakso.
“Dulunya cuma cilok saja, Saya jual pun online. Tapi atas masukan pelanggan dan kawan akhirnya bakso Desuke pun saya buat,” kata Ali saat ditemui di kedainya, Ahad (31/1/2021).
Tidak hanya menjajakan dagannnya secara konvesional, Ali pun memanfaatkan jejaring online untuk memasarkan produk kulinernya.
Mmenurutnya, salah sato varian novatif yang diproduksinya kini sudah tembus pasar mancanegara dengan proses penjualan secara online. ‘Cilok Cinta’ adalah salah satu nama produk kuliner khas Kedai Dasuke yang penggemarnya sudah lintas negara itu.
“Baru Palembang, Lampung dan Jawa sisanya Malaysia dan Qatar,” tandasnya.
Diketahui, sebelum terjun ke dunia perniagaan kuliner, ia adalah seorrang pekerja di salah satu media terkemuka di Jakarta. Ali mengaku telah meniti karir di dunia media selama hampir 12 tahunan. Sebagai pekerja media, saat itu Ali meniti karir mulai dari loper koran, jadu reporter di lapangan hingga mencicipi penatnya meja redaksi.
“Dulu kan gajian sebulan sekian juta misal. Nah, dengan dagang bakso gini bisa lebih dari gaji bulanan yang pernah saya dapat,” akunya.
Ia mengaku dunia kuliner membuatnya bebas menentukan ide dan kreatifitas.
“Dunia usaha membuat saya bebas, bebas menentukan ide dan kreativitas. Kalo kerja kantoran selama ini saya gak bisa berinovasi,” katanya.
Luasnya jalur pertemanan menjadi kendaraan bagi Ali untuk memasarkan produk kulinernya. Hasilnya, kini ia telah berhasil memasarkan kuliner inovatif hingga pasar internsional. (*)
Reporter : Maxtolenar
Editor : KE