garutexpress.id- Berawal dari kumpul-kumpul, para alumni SMAN 2 Garut dari berbagai angkatan mengagas sebuah paguyuban yang diberi nama ‘Paguyuban Silih Asih Sauyunan.’ Paguyuban yang mendedikasikan perkumpulannya untuk kegiatan sosial ini tercatat sudah setahun berdiri.
Baru setahun didirikan, eksistensi ‘Paguyuban Silih Asih Sauyunan’ ini sudah banyak melakukan aksi sosialnya di berbagai kesempatan, khususnya di Kabupaten Garut. Meski awalnya digagas para alumni SMAN 2 Garut, kini paguyuban ini menjadi berkembang yang anggotanya dari sejumlah alumni sekolah lain yang turut bergabung dalam gerakan sosial kemasyarakatan ini.
Sederet program sosial yang telah dilakukan paguyuban ini di antaranya, ada program Jumat Berkah, bantuan mushaf Al Qur’an ke panti asuhan, mendistribusikan sembako, hingga merehab atau membangun rumah warga tak mampu yang disebut program ‘Gerakan Satu Zak Semen.’
Menurut Deden Setianandika, selaku Ketua Paguyuban Silih Asih Sauyunan, dalam rentang setahun setelah paguyuban tersebut didirikan, melalui Gerakan Satu Zak Semen, sedikitnya sudah ada 8 unit rumah warga tak mampu, termasuk 2 unit mushola telah selesai dibedah dan dibangun di beberapa wilayah Kabupaten Garut.
“Sejak setahun berdiri, Paguyuban Silih Asih Sauyunan telah merehab dan membangun beberapa unit rumah warga tidak mampu, serta mushola. Disamping itu, kami juga telah mendistribusikan amanah dari para donatur untuk beberapa program, seperti membagikan mushaf Al Qur’an ke panti asuhan, pembagian sembako dan yang lainnya. Perlu saya sampaikan, paguyuban ini tidak berafiliasi dengan kepentingan politik, ataupun partai politik apapun. Kami melakukan aksi sosial ini murni membantu untuk warga tak mampu,” tutur Deden yang merupakan alumni SMAN 2 Garut tahun 1994, usai prosesi serah terima kunci rumah warga tak mampu yang telah selesai dibangun melalui program Gerakan Satu Zak Semen di kawasan Desa Dayeuhmanggung, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Kamis (28/01/2021).
Ditemui di tempat yang sama, sekretaris Paguyuban Silih Asih Sauyunan, Urip Sudiana, SE.,MPd.,MM mengatakan, paguyuban yang telah dibentuknya bersama rekan-rekan penggiat sosial ini telah memilki legalitas formal berupa badan hukum.
“Alhamdulillah, Paguyuban Silih Asih Sauyunan ini telah terbentuk badan hukumnya. Insha Allah kami konsen untu kegatan sosial kemasyaratan. Alhamdulillah, sudah hampir setahun banyak donatur yang berpartisipasi, semoga semua tim diberi istiqomah dan sehat selalu,” tutur Urip Sudiana yang dikenal sebagai dosen di STIE Yasa Anggana Garut dan penggiat sosial kemasyarakatan, serta alumni SMAN 2 Garut tahun 1995.
Sementara itu, Kepala Desa Dayeuhmanggung, Darmawan, menyampaikan apresiasinya terhadap Paguyuban Silih Asih Sauyunan yang telah membangun rumah warga tak mampu di wilayahnya. Dermawan berpesan kepada warga penerima bantuan, agar rumah tersebut digunakan dan dirawat sebaik-baiknya, jangan sampai dijual.
“Sebagai kepala desa, tentunya saya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan Paguyuban Silih Asih Sauyunan. Ini merupakan aksi mulia yang harus didukung semua pihak. Warga kami yang mendapat bantuan pembangunan rumah ini memang sangat layak untuk dibantu. Dan saya berpesan kepada penerima bantuan, yakni warga kami agar memanfaatkan dan merawat rumah ini sebaik mungkin, jangan sampai dijual,” pungkasnya. (*)
Reporter : kang Cep
Editor : ER