garutexpress.id- Menjelang akhr tahun 2020 angka kasus Covid-19 di Kabupaten Garut belum menunjukan tanda-tanda penurunan yang berarti. Kondisi ini membuat pihak pengelola RSU dr Slamet Garut mulai kewalahan.
Bahkan, ruang isolasi dan perawatan yang ada di RSU dr Slamet Garut dilaporkan telah penuh, bahkan melebihi kapasitas.
Menurut catatan data di RSUD dr Slamet Kabupaten Garut per hari Ahad (28/12/2020), dari 101 ruang isolasi pasien Covid-19 yang ada, seluruhnya terisi penuh. Padahal, ruang isolasi di RSUD tak boleh terisi penuh untuk mangantisipasi adanya kasus tertentu yang membutuhkan perawatan intensif.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, pihaknya akan lebih memilah pasien Covid-19 yang dapat masuk RSUD dr Slamet.
“Langkah dinkes yaitu dengan lebih memilah pasien jadi pasien yang berat dan kritis saja yang dirawat isolasi di RSUD,” kata Leli, saat dikonfrmasi awak media, Senin (28/12/2020).
Menurutnya, pasien Covid-19 yang bergejala ringan hingga sedang akan ditempatkan di rumah sakit lainnya yang menjadi rujukan. Sementara pasien Covid-19 tanpa gejala akan ditempatkan di tempat isolasi terpusat dan rumah sakit darurat.
“Kebijakan itu belum sepenuhnya diterapkan di RSUD dr Slamet. Ditargetkan, kebijakan itu dapat mulai dilaksanakan pada 2021. Sekarang masih tahap sosialisasi, mudah-mudahan 2021 sudah mulai berlaku,” katanya.
Sebelumnya, tingkat keterisian ruangan isolasi untuk pasien Covid-19 di RSUD dr Slamet Kabupaten Garut telah mencapai 100 persen per Ahad pagi. Tak ada ruangan tersisa untuk menampung pasien Covid-19.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD dr Slamet Kabupaten Garut, Zaini Abdillah mengatakan, sebanyak 101 tempat tidur yang tersedia untuk pasien Covid-19 sudah seluruhnya terisi. Sebanyak 94 orang merupakan pasien terkonfirmasi positif Covid-19, enam pasien suspek dengan komorbid (penyakit penyerta), dan satu pasien probable dengan gejala sedang.
“Semua penuh. Tapi itu setiap waktu akan terus fluktuatif,” tukasnya. (*)
Reporter : BAP
Editor : KE