garutexpress.id- Unit Layanan Pelanggan (ULP) PT PLN Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus berupaya meningkatkan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya. Tekad pelayanan yang baik terhadap pelanggan ini nampak dari kesiapan petugas Unit Layanan Pelanggan (ULP) PT PLN Pameungpeuk, yang telah menampatkan personilnya yang setiap saat siaga dan siap meluncur saat mendapatkan pengaduan gangguan dari para pelanggannya.
Terkait dengan hal tersebut, Manager Unit Pelayanan Pelanggan PT PLN Pameungpeuk Fresman Sibarani menjelaskan, bahwa PLN sebagai Perusahaan Negara sudah sewajarnya memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya.
“Pelanggan merupakan mitra dari PLN, saya berharap kepada seluruh masyarakat pelanggan di persilahkan untuk memberikan saran dan kritik jika ada pelayanan dari PLN yang mungkin kurang memuaskan. Karena unit pelayanan pelanggan PLN sendiri juga masih banyak yang harus diperbaiki, untuk benar-benar bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat pelanggannya,” tutur Fresman, saat dhubungi garutexpress.id melalui pesan Whatsapp, Jumat (21/08/2020).
Sementara itu, menanggapi keberadaan call center PLN yang dikeluhkan oleh masyarakat, pelanggan yang mungkin sulit tersambung saat ingin melaporkan gangguan. Fresman mengaku, bahwa hal tersebut di mungkinkan karena masih sibuknya jaringan pada call center tersebut.
“Pada prinsipnya setiap keluhan yang sudah masuk di call center, pihak PLN berusaha untuk memberikan respon dengan cepat apa yang menjadi keluhan masyarakat pelanggan tersebut,” tandasnya.
Terkait dengan keluhan call center ini, Wawan Hermawan salah satu pelanggan PLN, warga Desa Awassagara, Kecamatan Cikelet berharap, pihak PLN saat menerima keluhan dari para pelanggan bisa melayani pelangganya dengan baik.
“Tentunya sebagai pelanggan saya berharap, PLN bisa memberikan pelayanan yang baik dan juga cepat memberikan solusi, sehingga pelanggan tidak merasa dirugikan,” ungkapnya.
Menurut Wawan, permasalahan atau keluhan dari pelanggan masyarakat di wilayah Kampung Awassagara cukup banyakm di antaranya eror atau rusak KWH meternya, sementara KWH meter tersebut sudah hampir sekitar 1 tahun lebih.
“Kenapa (KWH) itu dibiarkan PLN padahal pelanggan sudah sering melapor ke pihak PLN terkait. Saya berharap pihak PLN bisa memberikan penjelasan secara transparan terhadap pelanggan, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Pelanggan sendiri ditakutkan terjadi tagihan susulan membengkak yang dihitung rata-rata, karena semetara ini sambungan listrik di rumah pelanggan disambungkan langsung tampa KWH meter selama sekitar setahun lebih pelanggan sudah tidak bisa mengisi pulsa (token) ke KWH meter,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Fresman Sibarani selaku Manager PLN ULP Pameungpeuk menambahkan, bahwa pihaknya sangat berterima kasih atas masukan dan kritikan dari pelangganya untuk menuju pelayanan yang lebih baik nantinya, dan pihaknya juga berkomitment akan memberikan pembinaan dan pengarahan kepada petugasnya untuk memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada pelanggan. (*)
Reporter : Goner
Editor : ER