Garutexpress.id – Mengajar di tengah pandemi Covid-19 atau virus corona di daerah terpencil tentunya bukan perkara yang mudah. Fasilitas yang minim dan sarana komunikasi yang terbatas menjadi kendala utamanya.
Namun bagi sebagian guru, rintangan itu bukanlah menjadi masalah. Meski mereka harus menambah energi dan biaya agar bisa memberikan pelajaran di saat sistem belajar di rumah diberlakukan pemerintah.
Diberitakan sebelumnya, guru honorer di SDN 3 Nyalindung, Rosita Amelia rela mengajar dari pintu ke pintu rumah siswanya. Pasalnya fasilitas komunikasi di daerahnya tepatnya di Desa Nyalindung, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat sulit diperoleh.
“Jangankan jaringan internet, nelpon saja di sini susah. Bahkan siaran televisi pun tak bisa tertangkap harus gunakan parabola,” kata Amalia, Sabtu (18/4/2020).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, S. Pd, M. Si, mengaku tersanjung dengan pengorbanan dan totalitas para guru di daerah terpencil. Apalagi status mereka adalah guru honorer yang gajinya tak seberapa.
“Saya banyak menerima laporan dari para kepala sekolah terkait pengabdian totalitas para guru di Garut. Bahkan mereka rela mendatangi rumah siswa hanya untuk mengajar,” kata Totong, Sabtu (18/4/2020).
Mereka, kata Totong, dengan gigih menjalankan tugas sebagai pendidik. Padahal ancaman penularan Covid-19 menghantui semua warga.
“Mereka menunjukkan rasa tanggungjawab dan keikhlasan. Tentunya ini perlu diapresiasi,” ucapnya.
Ia menyebutkan, salah satu contoh keikhlasan guru mengajar dilakukan Rosita Amelia. Kadisdik mengungkapkan, meski status gurunya masih honorer tapi totalitasnya dalam mengajar tak bisa diragukan lagi.
“Nanti saya akan telpon dia saat melakukan kegiatan belajar mengajar. Saya janji akan memberikan “reward”,” kata Kadisdik. (*)
Penulis: Citra Kharisma Azzahra
Editor: Farhan SN
