garutexpress.id – Panitia Garut Culture Festival Hayu Picnic Ka Garut, meminta maaf atas adanya tarian yang dipandang erotis dalam acara tersebut hingga disesalkan berbagai pihak. Permintaan maaf, disampaikan langsung oleh Rizal Syam, Ketua Panitia Pelaksana Garut Culture Festival.
“Atas nama seluruh jajaran panitia, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang terjadi dalam acara yang kami gelar,” jelas Rizal kepada wartawan, Sabtu (21/03/2020).
Rizal menyampaikan, adanya tarian yang dipandang erotis oleh berbagai pihak, merupakan ekspresi yang sama sekali tidak teragendakan dalam seluruh rangkaian acara. Ekspresi tersebut tumpah saat pengumuman pemenang acara adventure, supermoto dan enduro.
“Kami memohon maaf atas apa yang terjadi, ini akan menjadi evaluasi bagi kami untuk event yang sama tahun depan,” katanya.
Rizal menyampaikan, Garut Culture Festival Hayu Picnic Ka Garut sendiri, sebenarnya merupakan pagelaran budaya yang pertama kali digelar di Garut dan akan menjadi satu gelaran budaya tahunan yang masuk agenda wisata Kabupaten Garut. Pagelaran diisi dengan sajian budaya khas Garut dari mulai kekayaan kuliner mulai dari kopi Garut, teh hingga aneka tampilan budaya seperti Surak Ibra, Raja Dogar, Rampak Kendang dan Pencak Silat.
“Tahun ini pagelaran budayanya dipadukan dengan adanya sub event berupa Garut Fun Bike, Supermoto, Enduro, Adventure hingga Bike Week komunitas motor Harley Davidson dan lainnya,” katanya.
Menurut Rizal, masukan dari berbagai pihak terkait acara yang telah digelar, akan menjadi masukan berharga bagi panitia agar, kedepan acara ini bisa lebih baik dan bisa diterima oleh seluruh masyarakat Garut hingga bisa menjadi agenda wisata tahunan di Garut.
“Ini tentu jadi bahan evaluasi berharga bagi seluruh panitia, agar pelaksanaan acara ini tahun-tahun berikutnya bisa lebih baik lagi,” katanya.
Selain meminta maaf, Rizal pun menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut mendukung acara hingga bisa berjalan lancar. Rizal berharap, kerjasama bisa tetap terjalin untuk pelaksanaan event-event berikutnya untuk membangun dunia wisata di Kabupaten Garut.
Saat disinggung terkait ancaman dan intimidasi terhadap salah seorang wartawan, Rizal menandaskan panitia tidak pernah melakukan itu. Bahkan dalam struktur kepanitiaan sama sekali tidak ada perempuan.
“Saya yakin pernyataan seperti itu bukan dari panitia. Mungkin ada orang yang tak suka saja dengan pemberitaan itu,” katanya. (*)
Penulis : Farhan SN
Editor : Encep R
