garutexpress.id– Sejumlah seniman Garut meminta kejelasan pemerintah untuk pembangunan tempat pertunjukan seni yang representatif. Selama ini. di Kabupaten Garut sendiri belum memiliki gedung pertunjukan yang memadai.
Fahrurl S Jaladri dari Himpunan Sastrawan dan Dramawan Garut (Hisdraga), mengatakan, hingga kini belum ada gedung yang representatif untuk digunakan pertunjukan. Padahal seniman di Garut memiliki kualitas.
“Seperti Gedung Bale Paminton jika digunakan untuk pementasan harus dirombak lagi. Dari sisi akustiknya, panggung, dan banyak hal lainnya,” kata Fahrurl, Ahad (1/9/2019).
Perbaikan Gedung Bale Paminton hanya dilalukan di bagian luar. Sedangkan bagian dalam gedung, dibiarkan seperti dulu. Keberadaan gedung tersebut tak cocok dijadikan tempat pementasan.
Tidak hanya itu, ia pun menyoroti mangkraknya Gedung Art Center yang dibangun Pemkab Garut di kawasan Ciateul. Menurutnya, arsitektur gedung yang diperuntukkan pentas seni itu dinilainya kurang cocok.
Seharusnya, Pemkab Garut bisa mencontoh Gedung Sabilulungan milik Pemkab Bandung di Soreang. Dengan anggaran yang ada, Garut seharusnya bisa memiliki gedung kesenian yang representatif.
“Kalau gedung teater atau untuk pentas seni itu harusnya seperti bioskop. Kursi penonton semakin ke belakang semakin tinggi. Gedung yang belum beres itu datar, jadi seakan-akan ujungnya dipakai untuk hajatan,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, menyebut, pihaknya telah menerima masukan dari para seniman terkait konsep gedung kesenian. Termasuk Bale Paminton dan Gedung Art Center.
Helmi menambahkan, akan meminta dinas terkait untuk kembali menata gedung kesenian. Nantinya bisa mewadahi kreativitas para seniman.
“Kami akan panggil dinas untuk tata kembali khusus di Bale Paminton. Sementara untuk Art Center mudah-mudahan selesai tahun ini. Kami akan bangun bagian halamannya, pagar juga bangunannya,” katanya. (*)
Penulis : FW
Editor : ER