garutexpress.id- Kobaran api disertai kepulan asap tebal yang membumbung ke udara sempat membuat panik warga Desa Cirapuhan, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Kamis (13/06/2019) malam. Melihat kejadian tersebut, wargapun mencoba memadamkan api dengan alat seadanya. Api baru benar-benar bisa dipadamkan setelah lima unit mobil pemadam datang ke tempat kejadian.
Dengan adanya kejadian kebakaran itu, tentu saja banyak warga yang mengunggah poto serta video ke sosial media, disertai dengan keterangan bahwa telah terjadi kebakaran yang melanda Pasar Desa Cirapuhan.
Setelah garutexpress.id melakukan peliputan di lokasi kejadian, data yang terhimpun dari beberapa narasumber menyatakan, tujuh kios tempat berjualan sayuran yang terbakar itu sama sekali bukan kios milik Pasar Desa Cirapuhan.
Jongko-jongko yang hangus dilalap si jago merah merupakan milik pribadi salah seorang warga Cirapuhan yang didesain mirip pasar. Lokasinya memang berdekatan dengan pasar resmi milik Desa Cirapuhan.
Menurut ketua Ikatan Warga Pasar (Iwapa) Desa Cirapuhan, Atep Heri memgatakan, memang ada kejadian kebakaran, tapi bukan kios atau jongko milik pasar desa yang resmi, melainkan milik pribadi.
“Alhdulillah, semua kios dan jongko milik pasar Desa Cirapuhan sedikitpun tidak ada yang terkena api,” ungkapnya, Kamis (13/06/2019).
Hal senada disampaikan Kepala Desa Cirapuhan, Nandang Supendi yang berada di lokasi. Nandang mengatakan, selama ini keberadaan jongko yang terbakar itu, izinnyapun tidak jelas.
“Yang saya ketahui, ada salah seorang warga yang mengajukan izin pembuatan kios. Tetapi di lokasi yang sama dan berdempetan dengan lokasi pasar desa. Pemilik kios membangun lagi tempat berjualan menyerupai jongko pasar. Pengelolaannya juga itu diluar aturan desa, parkir dan keamanan serta biaya sewa tempat itu masuk saku si pemilik bukannya ke desa. Hanya membuang sampahnya saja yang ikut-ikutan ke desa,” umhkapnya.
Meski demikian, menurut Nandang, sebagai kepala desa berkewajiban dan juga masyarakat semua untuk membantu yang terkena musibah.
“Kalau masyarakat tidak peduli, mungkin saja bangunan yang ada di sekitar lokasi bisa ikut terbakar. Alhamdulillah, dengam kerjasama antara warga Cirapuhan dengan petugas, kebakaran ini tidak meluas dan tidak menimbulkan korban jiwa,” katanya.
Dijelaskannya, meskipun sang pemilik kios yang terbakar pada Kamis malam pukul 23.00 WIB di nilai lumayan bandel. “Diundang rapat untuk pembenahan aturan pembuangan sampah saja tidak datang-datang,” imbuh kades berkumis tebal itu.
Terbakarnya sejumlah kios/jongko di dekat pasar Desa Cirapuhan tersebut diperkuat pernyataan Iwan Soleh, salah seorang pedagang sayuran yang kiosnyaikut terbakar.
Iwan yang setiap harinya berjualan sayuran mengaku, jongko yang ditempatinya itu bukanlah milik Pasar Desa Cirapuhan, melainkan milik salah seorang warga yang bernama H. Tatang. Setiap bulannya, dirinya dan beberapa penjual lainnya membayar uang sewa rata-rata Rp 100 ribu kepada sang pemilik tempat.
“Memang benar, tujuh jongko yang baru saja terbakar yang diduga dikarenakan korsleting listrik itu bukan di Pasar Cirapuhan, hanya lokasinya saja yang berdekatan dengan pasar Desa Cirapuhan,” pungkasnya. (*)
Penulis : Useu G Ramdani
Editor : ER