garutexpress.id- Menggunakan aplikasi peta di smartphone untuk mempermudah penunjuk arah, Novian dan keluarganya malah tersesat di kawasan Gunung Papandayan. Wisatawan asal Tangerang tersebut tersesat hingga ke tengah perkebunan teh di kaki Gunung Papandayan, tepatnya di Blok Perkebunan Tibet, perbatasan Garut dan Kampung Papandayan Desa Neglawangi, Kabupaten Bandung, Jumat (7/6/2019).
Sebelumnya, Novian sekeluarganya bermaksud untuk mengunjungi Kawah Gunung Papandayan di Garut menggunakan mobilnya. Mereka menempuh jalan Pangalengan-Neglawangi Kabupaten Bandung untuk mencari arah menggunakan aplikasi peta di smartphone.
Bukannya sampai ke tujuan, mereka malah tersesat ke jalan perkebunan teh atau hutan dengan medan jalan tanah berbatu dan sempit. Akibatnya, salah satu ban mobil yang dikendarainya sempat mogok.
Mendapati kondisi tersebut, Novian ragu, apakan dia harus melanjutkan perjalanan atau berbalik arah. Dia tak kehabisan akal dan kebetulan sinyal seluler dia dapatkan di lokasi tersebut. Novian lantas menghubungi nomor call center Basarnas untuk meminta pertolongan atau penjemputan.
Petugas Basarnas kemudian menyambungkannya kepada petugas piket Piket Polsek Kertasari. Salah seorang petugas kepolisian dari Polsek Kertasari, Brigadir Falah kemudian meminta Novian mengirimkan ulang koordinat tempat dia tersesat.
Dibantu tiga personel dan 2 warga Kampung Papandayan, akhirnya mereka mencari wisatawan tersebut. Pukul 01.15 WIB dini hari, akhirnya Novian dan keluarga dapat ditemukan.
Kapolsek Kertasari, Ipda Yoni Agustina mengimbau kepada wisatawan dan pemudik yang akan menuju tempat tujuan untuk lebih berhati-hati. “Jangan terlalu percaya sepenuhnya kepada aplikasi ponsel. Wilayah Kertasari yang bergunung-gunung menyebabkan aplikasi ponsel yang menggunakan sinyal seluler sering terganggu. Jika ragu, lebih baik tanyakan langsung ke kantor polisi,” ujarya. (*)
Sumber : PRFM
Editor : ER