garutexpress.id- M.Dhiyar R seakan menjadi secercah harapan kelestarian seni budaya wayang golek yang beberapa dekade ini mengalami kemunduran. Terlebih saat dalang terkemuka nan kharismatik Ki Asep Sunandar Sunarya tutup usia, praktis dunia perdalangan di tanah Sunda bak anak ayam kehilangan induknya
Seiring kemajuan teknologi dan industri saat ini berbanding terbalik dengan kemajuan sosial dan budaya. Nilai-nilai sosial dan budaya tak bisa mengelak, seolah terkikis ditelan zaman.
Pada masa jayanya, pentas seni wayang golek selalu mengundang khalayak ramai, apalagi yang mentas Abah Asep, sapaan akrab Ki Dalang Asep Sunandar Sunarya (alm) dengan Giri Harjanya. Bisa dipastikan penonoton membludak.
Kini pagelaran wayang golek memang masih ada, namun intensitas dan antusias masyarakatnya sangat minim. Paling banter kini penampilan wayang hanya digelar di pinggiran kota saja.

Pentas wayang golek jarang diundang oleh masyarakatnya dalam berbagai acara. Alasannya,warga berasusmsi biaya sewa lebih mahal dari organ tunggal. Dan keberadaannya sering lebih dianggap kampungan.
Namun, baru-baru ini ada secerah harapan, di Kabupaten Garut mulai muncul penerus pelestari seni budaya “karuhun” Sunda ini. Adalah M. Dhiyar, siswa kelas 2 SD ini sempat memukau warga dengan kepiawannya memainkan tokoh punakawan (Cepot –Dawala) dalam sebuah pementasan di acara perpisahan Madrasah Ibtidaiyah Cihuni, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Sabtu (22/06/2019).
Anak dari pasangan Asep Ramdani dan Desi Iriyanti ini tampaknya memiliki bakat yang yang luar biasa. Hal tersebut terbukti, saat mentas di acara perpisahan tersebut, warga yang turut hadir tampak terhibur saat Dhiar memainkan tokoh Cepot-Dawala dengan banyolan banyolannya yang mengundang gelak tawa hadirin.
Menurut penuturan ayahandanya, Dhiyar memang sangat menyukai wayang golek. Terutama tokoh punakawan asal Tumaritis, Astrajingga atau Cepot dan Dawala. Tak hanya menyukai, Dhiyar juga biasa berlatih mendalang secara otodidak. Dan kini Ia mulai dikenal sebagai dalang cilik yang kerap diundang dalam acara acara hajatan.
“Ya, anak saya memang sangat menyukai wayang golek, khususnya tokoh Cepot dan Dawala. Anak saya biasa berlatoh otodidak saja, dengan melihat video vide pentas wayang Asep Sundandar Sunarya dengan Giri Harja 3 nya,” ungkap Asep Ramdani, kepada garutexpress.id, Minggu (22/06/2019). (*)
Penulis : M. Anas Nasrulloh
Editor : Kang Cep