garutexpress.id- Jabatan kepala bidang dalam satu kedinasan merupakan jabatan yang dianggap cukup penting dan strategis. Namun apa dikata, jika orang yang menjabat jabatan tersebut kurang mendapat kepercayaan dari unsur dan lingkungan internal kedinasannya sendiri.
Hal tersebut terjadi di Kabupaten Garut. Pengurus Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Garut, kini mengalami krisis kepercayaan atas kinerja Kabid Pemdes pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Garut.
Ketua satu APDESI Garut, H. Asep Basir menuturkan, krisis kepercayaan terhadap kinerja Doni Adam selaku Kabid Pemdes bermula dari banyaknya permasalahan yang terjadi di tubuh DPMD.
“Banyak sekali pernyataan-pernyataan dari Kabid Pemdes yang baru ini membuat bingung para kepala desa. Selain itu, banyak juga aturan-aturan baru yang dikeluarkan oleh Kabid Pemdes yang hampir seluruh kepala desa di Kabupaten Garut baru mengetahuinya. Padahal, aturan-aturan yang dikatakan baru itu merupakan syarat-syarat yang harus ditempuh oleh desa untuk kepentingan administrasi desa. Salah satu contohnya dalam hal pemahaman Perbup no 2 tahun 2019,” ungkap Asep Basir kepada garutexpress.id, Selasa (21/05/2019).
Asep menjelaskan, Perbup tersebut merupakan prodak asli Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Garut yang diprakarsai oleh Bupati. Dalam perbup tersebut diatur mengenai siltap perangkat desa yang harus disalurkan setiap bulan.
“Tetapi sampai saat ini kerap terjadi keterlambatan penyaluran siltap. Bahkan, sampai telat tiga bulan. Saat ditanyakan, perihal keterlambatan penyaluran siltap tersebut kepada Kabid Pemdes hanya berkata jika masih banyak kekurangan berkas persyaratan,” tukasnya.
Dijelaskannya, Kabid Pemdes itu hanya pelaksana, bukanlah pemutus permasalahan di lapangan. Alasan-alasan yang disampaikan oleh Kabid Pemdes hanyalah untuk menutupi kekurang tahuannya tentang aturan.
“Jika saya bolah katakan, Kabid Pemdes DPMD Garut yang saat ini sedang menjabat memang belum faham atas tugasnya, karena dia bukan ahlinya,” ungkap Asep saat diwawancarai usai mengikuti acara auden para kepala desa di Aula DPMD Garut, beberapa hari yang lalu.
Menurut Asep, mungkin para kepala desa memaklumi kondisi saat ini, Kabid Pemdes kan masih baru, wajar saja dia tidak mampuh karena belum pengalaman dqalam bidang pemerintahan desa. “Mudah-mudahan saja cepat bisa menyesuaikan diri dengan jabatannya itu,” tandasnya.
Disinggung, apakah perlu diusulkan untuk diganti, Asep menjawab tidak perlu. “Tidak usah, yang penting pak kabid terus belajar,” pungkasnya.(*)
Penulis : Useu G Ramdani
Editor : ER