garutexpress.id – Bencana banjir terjadi di Desa Cijolang, Kecamatan Balubur Limbangan, Kabupaten Garut, Jumat (5/04/2019) malam. Bencana tersebut terjadi akibat kegiatan pengurugan tanah untuk pendirian pabrik PT Pratama Abadi miilik pengusaha Korea dan Perumahan Palasari. Lahan tersebut berada tepat di lokasi pendirian pabrik dan perumahan sudah rusak. Bahkan, kondisinya sudah mengancam keselamatan warga.
Penggiat lingkungan hidup dari lembaga Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia menilai bencana banjir yang yang memorak-porandakan beberapa kampung yang dekat pendirian pabrik dan perumahan disebabkan karena kerusakan lingkungan dan kajian amdal asal-asalan.
“Bupati Garut sudah mengakui adanya kerusakan lingkungan pada banjir yang terjadi di Kecamatan blubur Limbangan. Hal tersebut diakibatkan pihak PT. Pratama dan Pengembang Perumahan Palasari tidak mengindahkan dari dokumen Lingkungan,” ujar Sekjen Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia Kabupaten Garut, Acep Komara, Sabtu (6/4/2019).
Acep menuturkan, selain mengancam pemukiman warga yang berada di bawah lokasi pendirian pabrik dan perumahan area lahan pertanian milik warga juga sudah banyak yang rusak serta tempat ibadah, dan rumah warga. Bahkan material lumpur longsoran tanah menutupi area lahan pertanian dan saran Jalan.
“Kami sudah melihat sumber penyebab banjir di Desa Cijolang. Justru di akibatkan dari lokasi pendirian pabrik dan Perumahan,” katanya.
Acep berharap, Pemerintah Kabupaten Garut untuk mengkaji ulang terkait penerbitan perizinan dan menutup pendirian Pabrik PT.Pratama serta pembangunan Perumahan Palasari. “Jangan sampai masyarakat di sana menjadi Korban, ungkap Acep. (AI)***