Garutexpress.id – Musim hujan yang datang beberapa bulan ini selain menyebabkan banjir, juga membuat sejumlah jalan rusak. Beberapa jalan protokol di wilayah Garut Kota, Cibatu, Banyuresmi dan wilayah lainnya sebagainya rusak berlubang dan sudah memakan korban luka pengendara motor.
Pengamat politik, Tata E Ansori mengakui lambannya pemerintah dalam menangani masalah jalan rusak dan banjir. “Jika jalan berlubang atau rusak, idealnya segera dilakukan perbaikan oleh Pemerintah setempat. Sayangnya di kita persoalan kewenangan memperbaiki jalan saja terkotak-kotak. Dalam satu wilayah, tanggung jawab perawatan dan perbaikan jalan berbeda-beda. Ada yang harus dilakukan oleh Pemda setempat namun ada juga yang harus Pemerintah Provinsi maupun Pusat. Sangat membingungkan publik,” ujarnya, Minggu (7/4/2019).
Tata yang kerap melintasi Jalan Raya Banyuresmi-Garut ini menuturkan, sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) Pekerjaan Umum (PU) No. 631/KPTS/ M/2009 tentang Penetapan Ruas-ruas Jalan Menurut Statusnya Sebagai Jalan Nasional Bukan Jalan Tol, jelas bahwa sebagian jalan di berbagai wilayah kota atau Kabupaten masih berstatus jalan Nasional. Tentunya semua biaya perawatan dan perbaikannya berada di Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PU.
“Jadi jika publik merasa terganggu atau bahkan menjadi korban kerusakan jalan, kita harus paham siapa yang berwenang mengurus ruas jalan dimaksud. Apalagi jika ingin melakukan tuntutan hukum sesuai dengan Pasal 273 Ayat (1), (2), dan (3) UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Kewenangan dan tanggung jawab Penyelenggara Jalan wajib segera dan patut untuk memperbaiki jalan yang rusak yang dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas,” terang Tata.
Jadi, tambah Tata, kerusakan jalur jalan sepanjang di wilayah kecamatan adalah mutlak menjadi tanggung jawab Pemkab Garut melalui Dinas PUPR Kabupaten Garut untuk segera memperbaikinya. Termasuk jika sampai ada korban luka atau meninggal, Dinas PUPR yang harus menangani. Mereka harus membuat rambu-rambu yang mudah dilihat oleh pengendara dan jika pengendara menuntut harus siap, tandasnya.
“Belum lagi, saat ini Pemkab Garut sedang gencar mempromosikan wisata Garut. Namun disayangkan, hal ini tidak didukung dengan perbaikan-perbaikan jalan berlubang yang hampir terjadi disetiap jalan di wilayah Kabupaten Garut. Jadi kepada para wisatawan, Ayo ke Garut, tapi hati-hati ya,” sindir Tata. (AI)