Garutexpress.id – Bendungan Meunteu di Desa Sirnajaya Kecamatan Cisurupan yang sudah 17 Tahun tidak difungsikan karena tergerus oleh longsoran bencana alam akan kembali aktif. Bendungan Meunteu sendiri sangat dibutuhkan oleh warga di empat desa diantaranya Desa Tambakbaya, Desa Sirnajaya, Balewangi, dan Kertawangi.
Untuk mendukung sektor pertanian di Kabupaten Garut khusunya di Kecamatan Cisurupan, sejumlah upaya terus dilakukan. Salah satunya dengan membangun saluran irigasi di sejumlah area persawahan.
Tak hanya itu langkah tersebut sejalan dengan upaya khusus untuk mencapai swasembada pangan. Hal ini dikatakan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman ketika meninjau Bendungan Muteueu di Kecamatan Cisurupan yang saluran irigasinya sempat terputus lantaran bencana alam yang sudah cukup lama, Selasa (9/4/2019)
“Ya, ada sekitar ratusan saluran irigasi yang bakal dibangun tahun 2020 ini, termasuk saluran irigasi bendungan mueuteu,” ujarnya.
Disampaikannya, pembangunan saluran irigasi ini akan diupayakan secara merata di seluruh kecamatan. Helmi menambahkan ini dulunya bendungan, tahun 2002 bendungan ini rusak dikarenakan Gunung Papandayan meletus hampir 17 tahun saluran irigasinya tidak berfungsi.
“Saya ingin bendungan ini kembali berfungsi yang tadinya lahan gambut tidak bisa di pakai bercocok tanam kembali berfungsi menjadi lahan yang produktif setelah saluran irigasi ini sudah berjalan,” ucapnya.
Meski demikian akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran yang ada. Dia berharap, pembangunan sejumlah proyek infrastruktur seperti saluran irigasi dan bendungan ini nantinya dapat mendukung dan meningkatkan produktivitas hasil pertanian.
“Karena ini tidak bisa dibangun sekaligus mengingat keterbatasan anggaran, maka tentunya ada sejumlah titik daerah yang kita prioritaskan, seperti di Kecamatan cisurupan sebagai wilayah mayoritas pertanian,” jelasnya. (AI)